Lubuk Linggau (Sumaterakito.com) – Pemilihan Ketua NPCI ( National Paralympic Commite Indonesia) Kota Lubuklinggau yang wacananya akan diselenggarakan pada tanggal 6 Juli 2023 mendatang, terkesan lamban dan tidak ada kesiapan dari panitia pelaksana yang ditunjuk oleh ketua NPCI sebelumnya (non aktif), sebab sudah habis masa jabatannya terhitung pada tanggal 1 Juli 2023 lalu.
Terlebih, seyogyanya panitia dibentuk oleh musyawarah bersama bukan ditunjuk oleh ketua periode sebelumnya, guna menghindari keberpihakan. Bahkan, sampai dengan hari ini, Senin (3/7/2023) undangan musyawarah bersama belum diterima oleh atlit disabilitas yang mempunyai hak suara dalam musyawarah bersama NPCI Kota Lubuk Linggau.
Hal ini diungkapkan oleh Syahroni, salah satu atlit NPCI Kota Lubuk Linggau, Senin (3/7/2023). Ia menambahkan, adanya ketidaktransparanan panitia dalam persiapan musyawarah kota juga patut dipertanyakan, sebab berdampak dikarenakan para atlit disabilitas bahkan banyak yang tidak mengetahui siapa saja yang akan maju dalam pemilihan Ketua NPCI Kota Lubuk Linggau yang akan meneruskan estafet kepengurusan.
“Lebih parah, juknis dan juklak dalam muskot NPCI juga belum disosialisasikan dan disampaikan kepada para atlit. Perlu diketahui NPCI (National Paralympic Commite Indonesia) atau biasa dikenal Komite Paralimpiade Nasional Indonesia adalah organisasi pembina atlet penyandang disabilitas di Indonesia, sudah tentu organisasi ini adalah wadah para penyandang disabilitas untuk menyalurkan bakatnya di bidang olahraga.
Harapan para atlit disabilitas sangat besar terhadap organisasi ini, sehingga pada muskot seharusnya terpilih ketua NPCI yang transparan. Paling tidak warga Kota Lubuk Linggau yang minimal berdomisili di Kota Lubuk Linggau dan memahami betul pembinaan atlit dalam bidang olahraga sesuai dengan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART),” tegas Syahroni. (*)